Minggu, 27 Juli 2008

Situs Porno dan produktifitas
Oleh Elva Edison, ST


Diperkirakan saat ini pengguna internet di Indonesia sekitar 50 juta orang, jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan semakin murahnya perangkat teknologi informasi. Saat ini teknologi informasi yang namanya internet mulai menjangkau perkampungan. Internet telah menjadi bahan cerita bagi anak-anak petani di sawah, bahan ”obrolan” bapak-bapak diwarung kopi, bahkan ibu-ibu di waktu arisan maupun pengajian. Internet telah dan akan merubah bentuk hubungan interaksi antar manusia baik yang menyangkut sosial, pendidikan, ekonomi maupun agama. Disamping itu Internet telah telah merubah paradigma jarak dan waktu dengan sangat fantastis, informasi dari tempat dunia yang paling ujung dapat kita telusuri hanya dengan beberapa deti.
Besar harapan kita, dengan masuknya internet ke desa-desa terutama ke sekolah-kolah akan menjadi stimulan bagi para pelajar untuk meningkatkan prestasinya, sehingga kendala informasi yang biasanya dihadapi oleh pelajar di desa-desa akan dapat diminimalisir, mereka dapat mengakses berbagai macam informasi yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar, seperti mate-matika, kimia, fisika,elektronik serta berbagai macam tutorial gratis yang disediakan oleh berbagai situs. Dengan begitu para pelajar di pedesaan juga dapat melakukan berbagai riset atau penelitian untuk menggali potensi sumber daya alam di pedesaaan yang selama ini tidak dapat dimanfaatkan yang terkendala oleh terbatasnya pengetahuan dan teknologi. Ujian Akhir Negara (UAN) bagi pelajar SD, SMP dan SMU sekarang menjadi momok yang menakutkan, jangankan pelajar dipedesaan pelajar diperkotaan pun juga banyak yang frustasi menghadapi ujian negara ini. Keinginan pemerintah untuk memajukan pendidikan dengan terus meningkatkan standar kelulusan adalah suatu langkah positif menuju bangsa yang cerdas. Tapi tentu saja harus diimbangi dengan faktor-faktor pendukung,sehingga hasilnya tidak menjadi kontra produktif. Sala satu media untuk sosialisasi UAN ini adalah internet, saya tidak bermaksud mengajari pakar-pakar pendidikan yang ada dalam kepanitiaan UAN, tapi alangkah baiknya kisi-kisi soal UAN gratis lebih diperbanyak di Internet, sehingga para pelajar menjadi terbiasa dan secara psikologi akan menimbulkan rasa percaya diri dan tidak menganggab UAN adalah benda asing yang sangat menakutkan. Begitu juga dengan program biaya siswa yang disediakan oleh pemerintah pusat, biasanya terkendala oleh lamanya surat itu sampai ke daerah, sehingga pelajar didaerah tidak punya waktu untuk mempersiapkan bahan yang dibutuhkan. Sekarang semua program beasiswa itu telah dapat mereka akses langsung keinternet . Internet juga akan menjadi jembatan terhadap dunia luar, sehingga dapat memacu mereka menjadi generasi muda yang berkualitas sehingga dapat sejajar dengan generasi muda bangsa lainnya.
Untuk masyarakat umum, dengan adanya akses internet akan menjadi motivasi untuk meningkat kreativitas dan produktivitas masyarakat dalam bidang apa saja. Apakah itu dalam bidang industri, pertanian, perkebunan, perdagangan dan lain-lain. Dengan adanya akses internet, masyarakat dipedesaan akan dapat melihat dan belajar pada daerah-daerah maju seperti Jepang, Eropah dan lain-lain dalam membangun daerahnya. Begitu dengan potensi-potensi daerah dapat dipromosikan ke internet, sehingga sumber daya alam yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimal dapat dipergunakan untuk meningkat kesejahteraan masyarakat, sektor parawisata, produk-produk industri rumah tangga, hasil pertania dan perkebunan yang akan menarik investor untuk mengola dan mengekplorasinya, sehingga akan menciptkan lapangan pekerjaan. Sehingga mereka akan terpacu untuk melakukan perubahan dan merubah mind set, dari perasaan minder ke percaya diri, dari pola pikir konsumtif menjadi produktif, dari desa tertinggal menjadi desa maju. Dari aspek sosial, jaringan internet juga membuat mereka dapat mengenal orang lain dari benua lain, ini akan membuat mereka tidak merasa asing untuk bergaul dengan orang lain selain komunitas mereka, sehingga ini juga akan meningkat rasa toleran pada sesama manusia walaupun berbeda suku, bangsa, dan agama. sehingga terbentuklah suatu tatanan masyarakat mandiri yang ditopang oleh perekonomian yang kuat.
Internet tidak saja berisi informasi yang mendidik tapi juga sangat banyak situs-situs yang merusak moral gerasi muda. Internet telah dijadikan sebagai senjata baru untuk melemahkan bangsa lain
Untuk melemahkan bangsa lain tidak harus menembakan peluru tapi juga bisa dengan melakukan perang pemikiran (ghozul fikri) yaitu dengan merusak generasi muda dengan cara mencuci otak (brain washing), Menjadi pecandu Narkoba, dan memberikan kemudahan layanan pornografi sehingga menjadi generasi muda yang lemah.
Salah satu media perang pemikiran yang efektif adalah internet, Dengan adanya akses internet dipedesaan akan terjadi tranformasi informasi secara bebas dan tanpa sensor, kalau biasanya informasi yang diterima oleh masyarakat melalui media TV, radio dan Koran masih melalui seleksi, dimana redaksinya masih mempertimbangkan gejolak yang akan timbul apabila informasi diterima masyarakat awam, pada internnet pertimbangan ini sudah tidak ada, semua orang bebas berekspresi, apakah itu memaki, memfitna dan menebar gosip murahan.
Pertama situs porno, situs porno telah menjadi permasalahan dunia, karena situs ini dianggab tidak kalah berbahayanya dengan narkoba, bahkan bila seseorang sudah menjadi kecanduan (addiction) terhadap situs porno akan merasa kurang lengkap melihat internet kalau tidak melihat situs porno. Indonesia termasuk negara yang paling banyak User yang melihat situs porno, ini sangat ironis, karena Indonesia terkenal sebagai negara relijus, dan implikasi sosialnya sangat terasa sekali, dengan meningkatnya tingkat perkosaan, pelecehan seksual dan tindakan kriminal lainnya dimasyarakat, bahkan Menteri Menkoinfo Muhamad Nuh sudah mendeklarasikan perang terhadap situs porno ini, dengan melakukan pemblokiran terhadap semua situs yang berbau pornografi, walaupun banyak yang menyangsikan keefektifan dari pemblokiran ini, mengingat begitu banyaknya ragam dan jenis pornografi di dunia maya tersebut. Bagaimanapun hasilnya, genderang perang perang yang ditabuh oleh mentri ini adalah langkah awal yang baik dan akan menjadi peringatan dini bagi kalangan muda untuk mewaspadai situs pornografi tersebut. Memang tidak dapat digenaralisir, bahwa semua pengguna internet melihat situs-situs porno, ada juga kalangan anak-anak muda yang menganggab melihat situs porno itu hanya membuang-buang waktu dan uang, bahkan mereka beranggapan itu hanya pekerjaan orang yang kurang pekerjaan (kompas, 3 Mei 200).
Di pedesaan perubahan nilai itu sebenarnya telah terjadi semenjak stasiun TV swasta dapat diakses oleh masyarakat, baik secara langsung maupun dengan menggunakan parabola, ditambah lagi dengan stasiun TV Eropah atau Amerika yang dapat mereka lihat dengan menggunakan parabola. Situs porno akan bisa menjadi virus yang menjagkiti para anak muda di pedesaan, bila tidak ada antisipasi yang konkrit dilapangan. Pemerintah mungkin akan mencari berbagai program untuk menghambat masuknya virus situs porno ini, tapi tetap saja sensor yang paling efektif adalah dari diri user sendiri.
Penikmat situs porno tidak saja dari kalangan anak muda atau pelajar, tapi juga orang-orang yang sudah mapan dan mempunyai pendidikan tinggi. Saat ini di kantor pemerintah atau swasta diperkirakan 90 % dari pegawai yang punya akses terhadap internet, pernah melihat situs porno. Bisa dibayangkan bagaimana dengan pelajar yang masih penasaran dengan masalah seksual, berapa waktu dan uang yang mereka habiskan untuk melihat situs ini. Apalagi kalau sudah ketagihan, sehingga setiap membuka internet, yang dia buka adalah situs porno. Di Korea Selatan terjadi perkosaan rame-rame oleh pelajar yang lebih senior pada pelajar perempuan yang lebih mudah, setelah diselidiki kejadian ini dipicu oleh adengan-adengan situs porno yang sering dilihat para pelajar, sehingga timbul keinginan untuk mempraktekannya pada pelajar perempuan. (Akcaya Pontianak Post, 03 Mei 2008), Jadi situs porno ini kalau tidak diwaspadai oleh pemerintah daerah, akan menimbulkan permasalahan-permasalahan yang tidak kalah mudaratnya bila dibandingkan dengan judi, minuman atau kenakalan remaja lainnya. Oleh karena itu pemerintah daerah harus mendukung kegiatan-kegiatan pemuda yang bersifat positif , seperti olahraga, kesenian dan sebagianya yang akan mendorong mereka menjadi remaja kreatif dan produktif dan tidak dikuasai oleh nafsu sahwat yang akan membawa mereka ke jurang kehancuran.
Selain situs porno yang harus juga diwaspadai adalah situs-situs,atau blogger yang berisisi informasi-infornasi provokatif, fitnah, pemikiran-pemikiran yang bertentangan nilai agama dan budaya masyarakat.
Begitu banyaknya situs-situs yang menyediakan layanan debat bebas tentang berbagai permasalahan, termasuk tema-tema yang cukup sensitif seperti agama dan ras. Terakhir, Manfaat atau mudaratnya Internet ini tentunya akan kembali pada pribadi masing-masing, dan pemerintah harus membuka peluang untuk mengotimalkan manfaatnya dan mempersempit ruang gerak dari hal-hal yang bersifat sia-sia, wallahu a’lam







Penulis adalah Ketua Yayasan An Nushroh dan Pengurus Cabang Muhamadiyah Pontianak Timur

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda